Stres oksidatif merupakan kondisi yang terjadi akibat ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh. Sel tubuh manusia menghasilkan radikal bebas saat proses metabolisme secara alami. Sel tersebut juga memproduksi antioksidan yang dapat menetralisir radikal bebas. Secara umum, tubuh juga mampu menjaga keseimbangan antara antioksidan dan radikal bebas.
Namun, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan stres oksidatif dan menghasilkan radikal bebas secara berlebihan. Faktor ini umumnya mencakup diet, pola hidup, penyakit tertentu, maupun faktor lingkungan seperti polusi dan radiasi. Stres oksidatif yang tidak terkendali dapat membahayakan kesehatan. Apa saja bahaya atau efek dari stres oksidatif ini? Simak ulasannya.
Dampak Buruk dari Stres Oksidatif
Stres oksidatif dalam jangka panjang dapat merusak sel tubuh, protein maupun DNA. Berikut ini adalah bahaya stres oksidatif pada tubuh yang harus kamu waspadai:
Peradangan Kronis
Infeksi ataupun trauma dapat memicu respon imun tubuh. Sel imun yang disebut dengan makrofag yang memproduksi radikal bebas saat melawan bakteri atau virus yang menyerang tubuh. Pada kondisi normal, peradangan akan hilang setelah sistem imun menghancurkan infeksi bakteri atau memperbaiki jaringan yang rusak. Namun, kondisi ini juga dapat memicu respon inflamasi, yang dapat menghasilkan lebih banyak radikal bebas.
Peradangan kronis akibat stres oksidatif dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, seperti diabetes, penyakit jantung dan pembuluh darah, ataupun radang sendi (arthritis).
Penyakit Neurodegeneratif
Efek lainnya yaitu dapat mengakibatkan penyakit neurodegeneratif, seperti penyakit Alzheimer dan Parkinson. Pada kondisi stres oksidatif, radikal bebas yang berlebihan tersebut dapat merusak struktur pada sel-sel otak dan mengakibatkan kematian sel. Hal inilah yang menyebabkan penyakit neurodegeneratif.
Risiko Kanker
Kondisi ini memang dapat merusak berbagai jaringan dalam tubuh manusia, termasuk lemak, protein dan DNA, sehingga meningkatkan risiko terkena penyakit kanker.
Penuaan Dini
Stres oksidatif dapat mempercepat proses penuaan dan dapat berkontribusi terhadap inflamasi atau peradangan pada kulit.
Ubah Pola Hidup untuk Mengurangi Stres Oksidatif
Berikut tips mudah untuk mencegah stres oksidatif, antara lain:
- Rutin berolahraga untuk meningkatkan level antioksidan secara alami dan mengurangi kerusakan jaringan
- Hindari rokok dan jauhi orang yang sedang merokok agar Anda tidak menjadi perokok pasif
- Jangan gunakan produk berbahan kimia secara berlebihan
- Mulailah memperhatikan lingkungan sekitar agar mengurangi produksi radikal bebas
- Gunakan sunscreen untuk mencegah kerusakan pada lapisan kulit
- Tidurlah dengan cukup untuk menyeimbangkan sistem tubuh secara menyeluruh, misalnya untuk fungsi otak, produksi hormon, maupun keseimbangan antioksidan dan radikal bebas
Selain menjaga pola hidup yang baik, anda bisa juga melakukan terapi Antioksidan. Antioksidan merupakan senjata utama untuk menyeimbangkan radikal bebas sehingga menurunkan stres oksidatif dalam tubuh. Anda bisa konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kami di Poli Wellness untuk menentukan terapi yang baik sesuai kondisi anda.
Baca juga: Mengenal Peran Penting Antioksidan untuk Kesehatan Tubuh
Referensi:
Healthline. Everything You Should Know About Oxidative Stress. Akses pada 8 April 2023,
https://www.healthline.com/health/oxidative-stress
Medical News Today. How does oxidative stress affect the body?. Akses pada 8 April 2023,
https://www.medicalnewstoday.com/articles/324863#effects
Artikel ini ditinjau oleh: dr. Yuti Purnamasari