Ketahui Fakta Medis di Balik Fenomena Ketindihan

Home / Single Post
fenomena ketindihan

Kamu pernah mengalami ketindihan saat tidur? Fenomena ketindihan ini biasanya terjadi saat tubuh terasa berat dan sulit digerakkan saat ingin bangun tidur. Malah, terkadang kamu merasa sulit berbicara sehingga dapat dilanda kepanikan yang luar biasa sambil berusaha untuk bangun. Masyarakat kita seringkali mengaitkan kondisi tersebut dengan hal-hal yang berbau mistis. Padahal, secara medis, fenomena ini dikenal dengan istilah sleep paralysis. 

Apa Itu Sleep Paralysis? 

Sleep paralysis adalah kondisi yang membuat seseorang sulit untuk bangun atau bergerak saat ingin bangun dari tidur. Biasanya ketindihan terjadi saat mekanisme tubuh dan otak tidak serasi. 

Penyebabnya pun beragam, misalnya memiliki gangguan tidur seperti insomnia, rasa cemas yang berlebihan, dan gangguan stres pasca trauma (PTSD). 

Jenis-jenis Sleep Paralysis

Hypnopompic sleep paralysis

Ketika tidur, tubuh mengalami dua fase, yakni fase NREM (Non-Rapid Eye Movement) dan REM (Rapid Eye Movement). Pada fase NREM, tubuh mulai rileks dan mata perlahan mulai terpejam. Lalu, kamu akan beralih ke fase REM yang ditandai dengan mata mulai bergerak cepat dan biasanya muncul sebuah mimpi. 

Pada fase REM, otot tubuh tidak aktif sehingga tidak bisa bergerak dan saat inilah fenomena ketindihan terjadi jika kamu terbangun di fase ini. Akibatnya, otak belum siap mengirimkan sinyal untuk bangun namun kamu sudah membuka mata dan terbangun. Bahkan, tak jarang muncul adanya sensasi lain atau sosok lain di dekatmu. Inilah yang biasanya menimbulkan halusinasi yang menyertai ketindihan.

Hypnagogic sleep paralysis

Hypnagogic sleep paralysis terjadi dari fase bangun ke fase tidur. Pada fase ini tubuh akan perlahan kehilangan kesadarannya. Pada fase ini, kamu seolah masih tersadar sehingga dapat merasakan sesuatu yang terjadi di sekitar, namun tidak dapat menggerakkan tubuh ataupun berbicara. 

Bagaimana Mengatasi Sleep Paralysis? 

Sleep paralysis sering terjadi akibat gangguan tidur atau gangguan kecemasan. Padahal, tidur yang berkualitas berhubungan erat dengan produktivitas. Ketika kamu kurang tidur atau mengalami gangguan tidur, maka produktivitas juga pasti menurun. 

Salah satu cara mengatasi sleep paralysis adalah mengubah kebiasaan dan waktu tidur, menciptakan lingkungan tidur yang nyaman serta menghindari penggunaan gadget sebelum tidur. 

Selain itu, kamu bisa mencoba terapi akupunktur di Lamina Wellness. Akupunktur merupakan salah satu terapi yang populer, namun aman dilakukan. Terapi ini juga memiliki efek yang signifikan pada kondisi sleep paralysis. Akupunktur dapat mengembalikan fungsi fisiologis tubuh dan menyeimbangkan fungsi tubuh. Dengan terapi tusuk jarum ini, kamu dapat memiliki tidur yang berkualitas dan terhindar dari rasa cemas berlebihan. 

Apabila kamu memiliki masalah dengan tidur seperti sleep paralysis, silakan berkonsultasi dengan dokter ahli kami di Lamina Wellness. Dokter akan memberikan penanganan yang tepat setelah memberikan diagnosis. Kamu bisa menghubungi nomor Assistance Center Lamina Wellness di 021-7919-6999 atau chat melalui whatsapp di 0811 1443 599.

Baca juga: Kenali Jenis Gangguan Tidur yang Sering Terjadi

Artikel ini ditinjau oleh: dr. Yuti Purnamasari

Share :

Anda Ingin Hidup Lebih Sehat, Bahagia, dan Seimbang?