Apa Itu Sleep Apnea?

Home / Single Post
sleep apnea

Pernah mengalami napas yang tiba-tiba berhenti saat tidur? Kondisi seperti ini umumnya dikenal dengan sleep apnea. Sleep apnea termasuk jenis gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan terhenti sementara saat sedang tidur, dan biasanya ditandai dengan suka mendengkur atau mengorok. Pernapasan yang berhenti tersebut dapat terjadi berulang kali sehingga dapat mengganggu kualitas tidur. Gangguan tidur ini adalah masalah kesehatan yang berbahaya karena tubuh bisa saja kekurangan oksigen. Oleh karena itu, kamu tidak bisa mengabaikannya begitu saja dan harus segera ditangani. 

Penyebab

Ada beberapa faktor yang dapat memicu sleep apnea. Berikut adalah tiga jenis sleep apnea berdasarkan penyebabnya, antara lain: 

Sleep Apnea Obstruktif

Sleep apnea obstruktif terjadi akibat otot belakang di tenggorokan yang terlampau rileks sehingga penderitanya berhenti bernapas saat tidur. Ketika kamu mengalami hal ini, kadar oksigen dalam tubuh akan berkurang dan terjadinya peningkatan karbondioksida, sehingga akan memengaruhi otak. Faktor lain yang bisa meningkatkan risiko mengalami gangguan tidur ini yaitu obesitas, faktor genetik, alur napas yang menyempit, dan adanya penyumbatan di hidung. 

Sleep Apnea Sentral

Gangguan tidur ini terjadi karena keadaan otak yang gagal mengirimkan sinyal ke bagian otot yang berperan sebagai pengontrol pernapasan. Sleep apnea sentral dapat menyebabkan penderitanya tidak bisa bernapas dalam jangka waktu tertentu. Faktor penyebab utamanya yaitu kinerja otak dan penyebab lainnya yaitu memiliki gangguan jantung, stroke, lansia, dan mengonsumsi narkotika. 

Sleep Apnea Kompleks

Kondisi ini merupakan gabungan dari sleep apnea obstruktif dan sentral. Gejalanya lebih kompleks dari jenis sleep apnea lainnya. Umumnya, penderita tidak menyadari gejala yang ada dalam keadaan tidur.  

Gejala yang Timbul

Berbagai gejala sleep apnea berikut ini sebaiknya kamu waspadai, seperti: 

  • Mendengkur dengan suara yang cukup keras
  • Napas terhenti secara tiba-tiba, terjadi selama beberapa kali, dan cukup sering
  • Napas terengah-engah
  • Sering terbangun karena merasa napas berat atau batuk
  • Terkadang mengalami insomnia atau sulit tidur
  • Sakit kepala sesaat setelah bangun tidur
  • Mengalami perubahan mood dan penurunan konsentrasi saat beraktivitas

Cara Mengatasi Sleep Apnea dengan Polisomnografi

Polisomnografi atau sleep study merupakan salah satu jenis pemeriksaan untuk mendiagnosis adanya gangguan tidur. Pada umumnya, tujuan prosedur ini adalah untuk merekam irama dan detak jantung, gelombang otak, pola pernapasan, gerakan bola mata, dan gerakan dada saat tidur. Pasien disarankan untuk menginap selama satu malam di klinik atau rumah sakit agar dokter dapat memantau aktivitas pasien selama tidur. 

Dokter akan memasang elektroda di beberapa bagian tubuh pasien, seperti di kepala, wajah, dada, lengan, dan kaki. Selain itu, alat pengukur saturasi oksigen juga akan terpasang di jari pasien.

Setelah polisomnografi berlangsung dalam satu malam, dokter akan melepas alat tersebut di pagi hari saat pasien bangun. Hasil pemeriksaan biasanya akan keluar setelah tiga minggu dan pasien bisa langsung beraktivitas setelah prosedur selesai. 

Apabila kamu memiliki keluhan sulit tidur atau gangguan tidur lainnya hingga mengganggu aktivitas yang dilakukan, segeralah berkonsultasi dengan dokter kami di Lamina Wellness. Dokter akan membantu mengelola gejala dan memberikan penanganan yang tepat. 

Langsung saja hubungi Assistance Center Lamina Wellness di nomor 021-7919-6999 atau chat via whatsapp di 0811 1443 599. 

Baca juga: Kenali Jenis Gangguan Tidur yang Sering Terjadi

Artikel ini ditinjau oleh: dr. Yuti Purnamasari

Share :

Anda Ingin Hidup Lebih Sehat, Bahagia, dan Seimbang?